SABUROmedia, Piru – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menggelar Apel Siaga Sensus Penduduk Online dan Pembubuhan Tanda Tangan sebagai penobatan agen Sensus Penduduk Online, di Aula Hotel Amboina Piru, Sabtu (15/02/2020).

Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Yuliana Marlissa., SE, Kepala BPS Kabupaten SBB, dihadiri para pegawai BPS dan relawan, yang juga dirangkaikan dengan launching survei sosial ekonomi masyarakat untuk Kab upaten Seram Bagian Barat, Maret 2020 nanti.

Kegiatan ini digelar serentak pada tiap Kantor BPS yang tersebar diseluruh indonesia. Rekrutmen relawan SPO ini telah berjalan, dan telah berjumlah 22 orang, yang akan disebar ke seluruh wilayah Kabupaten SBB nantinya.

Apel Siaga SP 2020 merupakan momentum krusial bagi seluruh pegawai BPS untuk bersama-sama meluruskan niat dan menyatukan langkah dalam menyukseskan pelaksanaan SP2020 tahun ini. Diharapkan data penduduk yang dihasilkan melalui SP2020 nantinya merupakan data dasar yang dapat digunakan untuk membuat kebijakan di berbagai bidang seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya secara nasional.

Periode Sensus Penduduk Online (SP Online) akan dimulai pada 15 Februari – 31 Maret 2020, dan beliau berharap partisipasi masyarakat dan stakeholder dalam menyukseskan kegiatan ini nantinya. Penduduk dapat mengakses Web sensus.bps.go.id menggunakan perangkat yang terhubung dengan internet. Bagi penduduk yang belum mengikuti SP Online akan didatangi Petugas sensus untuk melakukan Sensus Penduduk Wawancara dengan menggunakan HP/ tablet atau kuesioner kertas selama bulan Juli 2020.

Sementara itu, M. Wais Patty, salah satu tenaga relawan Sensus Penduduk Online 2020 memberikan contoh, bisa saja data seperti nama, tempat tanggal lahir mungkin masih sama. Akan tetapi bisa saja saat ini domisili atau alamat rumah yang sekarang, berbeda dengan alamat yang ada di KTP. ” Data di KTP itu kan secara de jure, sementara de facto-nya apakah tinggalnya masih sama di KTP. Lalu apakah pendidikannya juga sudah berubah atau belum, itu yang akan kita ketahui ke depan,” terangnya.

Perbedaan kedua, di SP2020 ini untuk pertama kalinya juga menggunakan multimoda pengumpulan data. Multimoda dalam arti, juga untuk pertama kalinya akan menggunakan SP Online. Jadi, lanjut dia, pada 15 Februari 2020, masyarakat bisa akses web di sensus.bps.go.id.

” Di sana tinggal masukkan NIK-nya, memasukkan nomor kartu keluarganya, kemudian membuat password-nya. ” Kemudian akan ada 21 pertanyaan, mulai dari nama, NIK, Nomor KK, jenis kelamin, tempat lahir, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dll., untuk itu maka lebih baik menyiapkan dokumen – dokumen keluarga yang akan diinput ” ujarnya.

Menurutnya kenapa kali ini menggunakan metode SP Online, karena BPS menyadari akan mobilitas masyarakat saat ini yang sangat sibuk. ” Jadi kalau kami datangi ke rumahnya, belum tentu dia ada. Tapi kalau masyarakat bersedia berpartisipasi mengisi ini, hanya 5-10 menit, sekaligus meningkatkan budaya sadar administrasi,” ujar Ibu Marlissa. Sementara, bagi masyarakat yang belum mendukung untuk online, BPS akan menggunakan tablet atau handphone dengan menggunakan key PIN.

” Jadi tidak lewat website. Petugas kami akan mewawancarai dengan handphone atau tablet-nya dan untuk beberapa daerah tertentu. Kami juga tetap akan menggunakan kuesioner biasa, kertas, ketika belum ada sambungan internet,” ujarnya. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *