SABUROmedia, Buru – Bendungan Way Apo di Kabupaten Buru yang sementara dalam proses pengerjaan, kehadirannya bisa berdampak pada potensi peningkatan ekonomi masyarakat disekitarnya, sebab, selain berfungsi mengairi sawah, bendungan yang dikerjakan pihak Balai Sungai Wilayah (BSW) itu juga bisa dikelola sebagai tempat wisata, selain itu juga digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air.

“ Proyek ini nantinya akan mendukung lumbung pangan di Maluku. Selain mengairi ribuah hektar Sawah, ada juga pembangkit listrik, air bersih dan potensi wisata. Mari kita dukung agar proyek ini selesai sesuai waktu yang ditentukan,” demikian disampaikan tokoh Pemuda Kabupaten Buru, Basim Warhangan kepada Saburomedia.com Senin (03/02/2020).

Pada Prinsipnya kami pemuda Buru mendukungan BSW dalam rangka pembangunan bendungan Way Apu, dan berharap masyarakat buru terkhusus pemilik lahan agar bersama-sama kita dukung BSW. Menurut Warhangan, soal terjadi kendala-kendala kecil di lapangan itu merupakan hal yang biasa dan kami yakin BSW melalui PKK, Jek T telah melakukan terobosan dan langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, kita juga ketahui bahwa Jek T adalah anak maluku yang punya niat dan tekat untuk membangun negeri kita ini.

“ Masalah yang terjadi saat ini mungkin juga ada miskomunikasi antara pihak terkait, olehnya itu mari kita sama-sama meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara Pihak Balai Sungai Wilayah, Pemda Buru dan Pemilik lahan sebab jika koordinasi terus di lakukan dengan baik antara BWS, Pemda dan pemilik lahan maka yakin sungguh masalah ini tidak akan terjadi lagi, kita tahu bahwa pembangunan Bendungan Way Apu ini tentunya sangat bermanfaat dan membawa berkah bagi masyarakat Buru, khususnya dan masyarakat Maluku, umumnya, “ himbau Warhangan mengajak warga agar mendukung penuh proses pengerjaan bendungan itu.

Warhangan juga meminta semua pihak agar memberi kenyaman kepada Jek T dan BSW dalam menggarap proyek tersebut, kita semua sama dan punya satu tujuan membangun negeri ini kedepan dan melalui pembangunan ini nantinya akan menjadi pintu peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

“ Kami pemuda dan LSM juga telah menyampaikan kepada BSW bahwa jika proses ganti rugi lahan masih terhambat aturan dan hal teknis lainnya, maka BSW harus menyampaikan kepada pemilik lahan agar mereka tahu dan mereka pasti dapat memahami Posisi BSW, Pemda dan Warga buru terutama pemilik lahan harus duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini, sebab tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, “ pinta Warhangan.

Kata setelah berkoordinasi dengan BWS dan mendapat jawaban bahwa mereka juga terus berupaya agar semua proses ini berjalan dengan baik, menyadari bahwa proses ini tidak mudah dan membutuh banyak tahapan olehnya itu Pemerintah Provinsi dan BSW sangat serius dalam menyelesaiakn masalah yang terjadi di buktikan dengan Pemerintah Provinsi Maluku, pernah mengundang  pemilik lahan proyek Bendungan Way Apu Kabupaten Buru untuk mendengar paparan hasil penilaian besaran santunan.

Rapat digelar dalam rangka pemaparan hasil penilaian besaran nilai santunan  kepada para pihak yang berhak,Selain pihak terkait pembangunan Bendungan Way Apu, sejumlah tokoh didataran Way Apu, ikut diundang. Mereka adalah, Raja Kayeli, Fandi Wael, Ali Wael,  Kel Manheng Nurlatu, Manahan Wael, Markus Wael, Relis Latbual, Roi Latbual, Sahingga Latbual, Wehe Latbual, dan Yengkis Wael.

“ Marilah kita sama-sama saling memberi dukungan agar semua ini dapat terselesaiakan, “ ajaknya.(SM-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *