SABUROmedia, Ambon – Kunjungan Kerja (Kunker) Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol. Idham Azis bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di kota Ambon provinsi Maluku, Jum’at (17/01/2020) disambut aksi demonstrasi mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Melawan.

Aksi yang digelar di Jl. Ir. Putuhena Poka, Ambon ini sejumlah mahasiswa meneriakan beberapa tuntutan diantaranya; meminta Kapolri tuntaskan semua kasus HAM di Indonesia, meminta Kapolri tegas terhadap Kapolres yang diduga melindungi kepala daerah terindikasi kasus korupsi, mendesak Kapolri dan Panglima TNI menarik anggotanya yang ada di Nduga Papua, meninjau kembali status tersangka Is warga Ahuru, menghentikan tindakan represif terhadap aktivis dan jurnalis.

Dalam orasinya koordinator aksi, Hijrah mengatakan institusi Polri dalam menangani penyelesaian kasus-kasus tindak pidana korupsi harus tegas dan tidak memihak pada penguasa.

” Polri harus berani perangi korupsi, karena korupsi telah memiskinkan masyarakat Maluku. Maka kami meminta kepada Kapolri untuk tegas kepada bawahannya dalam hal ini Kapolres untuk tangkap dan penjarakan pejabat daerah yang makan uang rakyat, ” teriak, Hijrah dalam orasinya itu.

Aksi yang diikuti oleh beberapa orang Mahasiswa tersebut juga menyoroti kasus penangkapan warga Ahuru oleh Densus 88 atas nama Is yang diduga melakukan aksi terorisme.

” Kapolri perlu meninjau kembali penetapan warga Maluku atas nama Is sebagai tersangka kasus Terorisme, sebab bukti-bukti belum cukup kuat untuk dijadikan barang bukti, ” tambah Hijrah.

Dalam aksinya itu para pendemo membawa sejumlah poster yang tulisannya cukup menyita perhatian,  salah satunya membawa poster yang bertuliskan tuntutan; selesaikan kasus Randi dan Yusuf Kardawi, Selidiki kematian Jodih Lumatalale, dan meninjau kembali status tersangka Is warga Ahuru yang ditangkap oleh Densus 88 yang diduga melakukan aksi terosisme, stop krimanalisasi jurnalis dan aktivis. (SM-1)