PIRU- Dua orang warga Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dilaporkan meninggal dunia akibat gempa tektonik 6,5 SR yang terjadi pada 26 September 2019 kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) SBB, Nasir Suruali mengatakan, ke dua korban meninggal karena faktor berbeda. Yang satunya terkena reruntuhan bangunan, sementara yang satunya karena memiliki riwayat penyakit jantung.

Mereka masing-masing Samsia (57),  dan Johan (29), yang ketimpa runtuhan bangunan di Desa Waisamu dan meningal di RSUD Piru, Kabupaten SBB.

“Ibu samsia meninggal di Puskesmas Kairatu karena jantungan, dan pak Johan tertimpa bahan bangunan di Waisamu dan meninggalnya di RSUD Piru.” Kata kepala BPBD Kabupaten SBB, kepada Liputan SBB saat dihubungi, Jumat (27/9/2019).

Sementara itu, secara keseluruhan, sejauh ini BPBD Provinsi Maluku mencatat korban meninggal dunia akibat gempa di tiga wilayah, yakni Pulau Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat, sudah mencapai 23 orang, lebih seratus yang luka-luka, dan ribuan warga kini memilih mengungsi.

Selain itu, ratusan rumah dan sejumlah infrastruktur publik mengalami kerusakan termasuk beberapa bangunan kampus Universitas Pattimura dan IAIN Ambon.

Presiden Joko Widodo mengucapkan duka cita bagi masyarkat di maluku yang terkena dampak gempa.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Maluku dan sekitarnya,” kata Jokowi melalui keterangan tertulisnya.

Presiden mengatakan, pemerintah melalui BNPB, Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Sosial, dan juga pemerintah daerah sudah berada di lapangan untuk penanganan darurat. Bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan juga sudah mulai dikirimkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *